Friday, October 07, 2005

satu malam, saya berjalan hendak kembali ketika saya melihat sekelompok anak-anak dan remaja putri yang sedang berjalan menuju ke satu tempat. mereka tampak riang bercanda bersama sambil berjalan ringan. dari pendaran lampu jalan tampak kerudung putih yang dikenakan menutup kepala atau disampirkan di bahu beberapa remaja putri, sementara si anak-anak juga melakukan hal yang sama.

lambat laun, kaki saya melangkah makin mendekat dengan mereka dan suara percakapan makin terdengar oleh telinga saya.

karena jalan yang sempit dan melihat seseorang yang berjalan berlawanan arah dengan mereka, beberapa dari mereka berhenti bercakap dan bersiap untuk membagi jalan dengan saya.

"selamat berpuasa ya, adik-adik dan mbak-mbak, mohon maaf lahir dan batin," kata saya sambil berhenti sejenak. tidak menyangka akan ucapan saya, mereka kaget dan terdiam untuk kemudian salah satu yang tertua dari mereka menjawab, "terima kasih, kak... mohon maaf lahir dan batin juga," diikuti oleh ucapan yang sama dari beberapa anak dan remaja putri sambil tertawa dan kemudian melanjutkan perjalanan mereka dengan riang.

saya kembali melangkah menuju rumah menyusuri pendaran temaram di jalan yang sempit sambil tersenyum di dalam hati.

saya memang bukan seseorang yang menjalankan ibadah puasa, tapi memberi kedamaian di hati saya untuk memohon maaf lahir dan batin dan mengucapkan selamat beribadah puasa bagi teman-teman semua yang menjalankan ibadah puasa.

ketika saya memasuki rumah dan membuka pintu, dari langgar di dekat rumah saya, sayup-sayup terdengar kumandang orang bersholat tarawih. malam itu, adalah malam yang akan menyambut bulan Ramadhan keesokan harinya.

selamat berpuasa dan mohon maaf lahir dan batin. semoga damai selalu menyertai kita semua. amin.

Sunday, October 02, 2005


for three years in a row the disrupting of people lives through the bombings happened again. it is when you feel that your personal safety is being terrorized.

but facing this kind of uncertainty, we should't be giving up to the perpetrators' game of psy-war.

the long hands of the clocks will keep ticking. the sun will keep rising and setting. your hearts will keep beating ~ pumping lives to your souls.

and - for the sake of our future, we must never quit - for life is always moving forward no matter what.

une larme


this evening -- we are all saddened by yet another bombings in part of our country that caused life casualties and many people injured.

Bali - for the second time - has to endure the acts of cowardice from the people who called themselves - humans.

the long road of life is full of patches that we have to face. in seconds, the people in the picture didn't know what their lives might be. but for sure, in seconds, their lives would change forever.

as scary as the thought might appear in minds, 2 powerful explosives exploded this evening at 1900 Central Indonesian Time in one of these Jimbaran Bay outdoor seafood restaurants. 2 blasts that disrupted the people's life forever.

this evening - we mourn again. our deepest sympathies go to the friends and families of the departs whose lives suddenly changed before their eyes.

this evening - we are humbly reminded that life is prescious and that the personal safety in our land is a priceless comodity.

yet, whoever they are, the perpetrators will surely be caught and - the justice will await.
the above picture was taken in february in the same area the blasts occured this evening