satu malam, saya berjalan hendak kembali ketika saya melihat sekelompok anak-anak dan remaja putri yang sedang berjalan menuju ke satu tempat. mereka tampak riang bercanda bersama sambil berjalan ringan. dari pendaran lampu jalan tampak kerudung putih yang dikenakan menutup kepala atau disampirkan di bahu beberapa remaja putri, sementara si anak-anak juga melakukan hal yang sama.
lambat laun, kaki saya melangkah makin mendekat dengan mereka dan suara percakapan makin terdengar oleh telinga saya.
karena jalan yang sempit dan melihat seseorang yang berjalan berlawanan arah dengan mereka, beberapa dari mereka berhenti bercakap dan bersiap untuk membagi jalan dengan saya.
"selamat berpuasa ya, adik-adik dan mbak-mbak, mohon maaf lahir dan batin," kata saya sambil berhenti sejenak. tidak menyangka akan ucapan saya, mereka kaget dan terdiam untuk kemudian salah satu yang tertua dari mereka menjawab, "terima kasih, kak... mohon maaf lahir dan batin juga," diikuti oleh ucapan yang sama dari beberapa anak dan remaja putri sambil tertawa dan kemudian melanjutkan perjalanan mereka dengan riang.
saya kembali melangkah menuju rumah menyusuri pendaran temaram di jalan yang sempit sambil tersenyum di dalam hati.
saya memang bukan seseorang yang menjalankan ibadah puasa, tapi memberi kedamaian di hati saya untuk memohon maaf lahir dan batin dan mengucapkan selamat beribadah puasa bagi teman-teman semua yang menjalankan ibadah puasa.
ketika saya memasuki rumah dan membuka pintu, dari langgar di dekat rumah saya, sayup-sayup terdengar kumandang orang bersholat tarawih. malam itu, adalah malam yang akan menyambut bulan Ramadhan keesokan harinya.
selamat berpuasa dan mohon maaf lahir dan batin. semoga damai selalu menyertai kita semua. amin.
lambat laun, kaki saya melangkah makin mendekat dengan mereka dan suara percakapan makin terdengar oleh telinga saya.
karena jalan yang sempit dan melihat seseorang yang berjalan berlawanan arah dengan mereka, beberapa dari mereka berhenti bercakap dan bersiap untuk membagi jalan dengan saya.
"selamat berpuasa ya, adik-adik dan mbak-mbak, mohon maaf lahir dan batin," kata saya sambil berhenti sejenak. tidak menyangka akan ucapan saya, mereka kaget dan terdiam untuk kemudian salah satu yang tertua dari mereka menjawab, "terima kasih, kak... mohon maaf lahir dan batin juga," diikuti oleh ucapan yang sama dari beberapa anak dan remaja putri sambil tertawa dan kemudian melanjutkan perjalanan mereka dengan riang.
saya kembali melangkah menuju rumah menyusuri pendaran temaram di jalan yang sempit sambil tersenyum di dalam hati.
saya memang bukan seseorang yang menjalankan ibadah puasa, tapi memberi kedamaian di hati saya untuk memohon maaf lahir dan batin dan mengucapkan selamat beribadah puasa bagi teman-teman semua yang menjalankan ibadah puasa.
ketika saya memasuki rumah dan membuka pintu, dari langgar di dekat rumah saya, sayup-sayup terdengar kumandang orang bersholat tarawih. malam itu, adalah malam yang akan menyambut bulan Ramadhan keesokan harinya.
selamat berpuasa dan mohon maaf lahir dan batin. semoga damai selalu menyertai kita semua. amin.